Serba-Serbi Ramadhan: Sarung Sebagai Identitas Budaya Lokal Indonesia, Berikut Sejarah dan Ragam Motifnya

Sarung sebagai identitas budaya lokal Indonesia 
ragam motif sarung Indonesia. Foto: Pinterest
0 Komentar

RAKCER.ID –  Sarung sudah dikenal diberbagai Negara dan salah satunya adalah Indonesia. Sarung sebagai identitas budaya lokal Indonesia tidak lepas dari sejarah dan perkembangan sarung di Indonesia.

Padahal dalam menggunakan sarung bukan hanya digunakan sebagai untuk ibadah tetapi juga sebagai pakaian upacara adat.

Sarung sebagai identitas budaya lokal Indonesia artinya motif dan corak sarung dimodifikasi sesuai dengan daerahnya masing-masing.

Baca Juga:5 Rekomendasi Resep Minuman Berbuka Puasa yang NikmatMembuat Kamu Percaya Diri Saat Aktivitas, Berikut 5 Rekomendasi Aroma Parfum Elegan dan Terbaik

Sarung merupakan potongan kain yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga membentuk seperti tabung. Sarung sendiri biasanya digunakan di pinggang dengan tujuan untuk menutupi bagian bawah tubuh.

kain sarung sendiri terdapat beragam bahan yakni katun, sutera, dan poliester. Dalam penggunaannya, sarung biasanya digunakan untuk ibadah, perkawinan atau pada aktivitas sehari-hari.

Berikut Sejarah dari Sarung Sebagai Identitas Budaya Lokal Indonesia

Sejarah

Di wilayah Asia Tenggara sendiri, sarung adalah pakaiaj yang digunakan oleh para pelaut di semenanjung Malaysia, Sumatra dan Jawa.

Sarung dikenalkan di pulau Madura dan sepanjang pantai Utara Jawa. Di masayarakat Malaysia dikenal dengan sebutan Kain Pelikat.

Sarung adalah kain yang digunakan sebagai pakaian tradisional di Indonesia dan banyak negara di Asia Tenggara. Sarung pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh para pedagang India pada abad ke-8 dan awalnya hanya digunakan oleh kaum pria.

Namun, seiring waktu, penggunaan sarung merambah ke seluruh lapisan masyarakat.

Pada abad ke-16, pengaruh Islam semakin kuat di Indonesia dan sarung mulai dianggap sebagai pakaian yang menjadi bagian integral dari busana muslim di

Indonesia dan banyak dikenakan oleh orang muslim sebagai pakaian sehari-hari.

Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sarung semakin populer dan banyak dipakai oleh berbagai kalangan masyarakat. Sarung menjadi simbol nasionalisme dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Baca Juga:Wajib Tahu! 3 Rekomendasi Menu Berbuka Puasa di Rumah, Berikut Resep dan Cara Pembuatannya4 Tempat Rekomendasi Bukber di Cirebon Tahun 2023, Tersedia Olahan Menu Tradisional Jawa Hingga Sunda

Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, para pemimpin bangsa memakai sarung sebagai simbol perjuangan dan kemandirian bangsa.

Pada masa perjuangan Indonesia tepatnya masa penjajahan Belanda, sarung dijadikan sebagai simbol perlawanan budaya barat yang dibawa oleh penjajah.

Masyarakat yang biasanya memakai sarung dan konsisten dalam menggunakannya adalah kaum santri.

0 Komentar