RAKCER.ID – Novel Cantik itu Luka diterbitkan pertama kali pada tahun 2002, Novel tersebut merupakan salah satu karya penulis indonesia yang cukup populer yaitu Eka Kurniawan.
Eka Kurniawan sering kali menuliskan beberapa buku fiksi dengan tema yang serius dan menjadi best seller dikalangan penggemarnya.
Buku yang paling populer akhir-akhir ini adalah Novel Cantik itu Luka, bahkan novel tersebut menarik perhatian negara lain.
Baca Juga5 Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah Agar Tetap Tampil Lebih MudaIndonesia Peringakt Empat Dunia! Berikut 6 Daerah Penghasil Biji Kopi Terbaik Di Indonesia
Tidak heran jika Novel Cantik itu Luka menjadi populer pada akhir-akhir ini, karena nover tersebut pernah diterjemahkan ke bahasa Jepang dengan judul Bi wa Kizu.
Selain telah diterjemahkan oleh bahasa asing, Novel Cantik itu Luka membawa Eka Kurniawan menjadi pemegang penghargaan prestisius Prince Claus Award dari Kerajaan Belanda pada tahun 2018.
Baca JugaUnik Sekali ! 6 Negara Luar Negeri yang Memiliki Suku Jawa TerbanyakProfil Victor Osimhen, Sosok Fenomenal yang Berhasil Bawa Napoli Raih Scudetto Ke 3 Tahun 2023 ini
Melalui Novel Cantik itu Luka, Eka Kurniawan dianggap dapat menggambarkan sejarah Indonesia yang sangat kompleks melalui karyanya walau menggambarkannya lewat karya fiksi.
Website resmi milik Prince Claus Award seringkali membandingkan semua karya Eka Kurniawan dengan gaya penulisan dari Gabriel Garcia Marquéz.
Hal tersebut termasuk Cantik itu Luka, Cantik itu Luka juga dianggap memiliki kemiripan gaya penulis sama dengan Seratus Tahun Kesunyian karya Gabriel Garcia Marquéz yang diterbitkan pada tahun 1967.
Baca JugaIntip Profil Virgoun Last Child yang Diduga Berselingkuh dari Inara Rusli5 Kombinasi Warna Cat Rumah Abu-Abu Muda Yang Elegan dan Mewah
Lalu bagaimana jalan cerita dari Novel Cantik itu Luka karya Eka Kurniawan ini? simak artikel berikut untuk mengetahuinya.
Sinopsis Novel Cantik itu Luka Karya Eka Kurniawan
Novel Cantik Itu Luka memilikih kisah yang menceritakan kehidupan dari Dewi Ayu. Dewi Ayu merupakan pelacur yang memiliki paras yang cantik saat zaman kolonial.
Sejak kecil, Dewi Ayu hidup tanpa asuhan dari ayah dan ibunya karena mereka terjalin dalam hubungan yang tidak sepantasnya yaitu mereka menjalin perkawinan dengan saudara tiri.
Baca JugaBacaleg Partai Gelora Kota Cirebon Didominasi Talenta Muda, Siap Lahirkan Pemimpin BaruTips Efektif untuk Menjaga Kelembaban Kulit yang Sehat
Walau Dewi Ayu tidak diasuh oleh kedua orang tuanya, dirinya diasuh oleh kakek neneknya. Dewi Ayu hidup menjadi gadis kuat dan pemberani.
Hal tersebut dibuktikan saat dirinya masuk penjara saat jepang menjajah Hindia Belanda (Indonesia saat itu).
Saat Dewi Ayu mendekam di penjara, Dewi Ayu menyerahkan keperawanannya demi membantu kawannya yang ada di tempat penampungan.