Terus Menipis, Benarkah Planet Saturnus Akan Kehilangan Cincinnya?

Terus Menipis, Benarkah Planet Saturnus Akan Kehilangan Cincinnya?
Saturnus merupakan salah satu planet ditata surya yang sering di sebut sebagai planet cincin. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Saturnus merupakan salah satu planet ditata surya yang sering di kenal dengan planet cincin. Meskipun saturnus dikenal dengan planet bercincin, namun bukan hanya planet saturnus saja yang memiliki cincin.

Faktanya semua raksasa gas seperti Jupiter, Uranus, dan neptunus semuanya memiliki cincin  tapi menariknya cincin yang dimiliki oleh planet saturnus merupakan cincin yang terbesar dan paling terang.

Saturnus merupakan planet gas raksasa yang memiliki radius rata-rata 9 kali lipat radius planet bumi. Planet ini memiliki cincin planet yang terbentuk dari miliaran bongkahan kecil es dan batuan yang dilapisi debu.

Baca Juga:Rasanya Yang Nikmat, Jajanan Pasar Ini Seringkali Bikin Kita Nostalgia!Kaya Akan Nutrisi! 5 Jenis Rumput Laut di Indonesia Yang Dapat Di Konsumsi Oleh Manusia

Menurut NASA, cincin planet tersebut di duga merupakan potongan komet, asteroid dan bulan yang pecah sebelum mencapai planet tersebut. Fragmen kecil ini jumlahnya banyak karena disebabkan oleh gravitatasi planet ini yang sangat dahsyat.

Cincin planet merupakan tanda yang membedakan planet ini dengan planet lainnya. Cincin ini merupakan cincin planet terbesar yang ukurannya bisa meluas hingga mencapai 280.000 KM dari planet.

Jarak tersebut begitu jauh sehingga dapat dibandingkan dengan 6 planet yang seukuran dengan bumi jika di letakkan berjejer. Namun, keadaaan ini tidak selamanya bertahan lama karena cincin saturnus akan hilang.

Di kutip dari laman resmi NASA, bahwa kabar mengenai saturnus yang akan kehilangan cincinnya adalah benar adanya. Penelitian NASA tentang cincin saturnus sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu yang dibantu oleh pesawat tanpa awak dan voyager 1 dan 2.

Dari penelitian tersebut diketahui bahwa planet saturnus akan kehilangan cincinnya dengan kecepatan maksimal. Hal ini karena karena cincin ketarikke arah saturnus karena gravitasi. Kemudian dampaknya adalah hujan partikel es berdebu di planet tersebut.

Saat ini di saturnus sudah terjadi hujan cincin seberat 10.000 kilogram perdetiknya. Jumlah yang besar ini bisa memenuhi kolam renang selama setengah jam olimpiade. Hujan tersebut merupakan sisa pecahan dari cincin saturnus. .

Hujan cincin tersebut sudah diketahui sejak tahun 1980an dimana pada sejak itu Voyager NASA menyadari adanya pita gelap dan misterius yang ternyata itu adalah hujan cincin yang tertangkap oleh medan magnet saturnus. Peneliti memperkirakan bahwa cincin saturnus akan benar-benar habis dalam 300 juta tahun. (*)

0 Komentar