Wapres KH Ma’ruf Amin Resmikan Masjid Syarif Abdurachman di Komplek Makam Sunan Gunungjati Cirebon

Wapres KH Ma'ruf Amin Resmikan Masjid Syarif Abdurachman di Komplek Makam Sunan Gunungjati Cirebon
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin usai meresmikan Masjid Syarif Abdurachman Gunungjati Kabupaten Cirebon. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

CIREBON.RAKCER.ID — Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin, datang ke Cirebon, meresmikan Masjid Syarif Abdurachman yang letaknya berada di Komplek Makam Sunan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Masjid megah yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare ini, menjadi sebuah lambang penting bagi masyarakat di Cirebon dan sekitarnya. Dibangun atas intruksi Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dr H Dudung Abdurachman SE MM.

Wapres KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan masjid ini, dibangun oleh jendral santri. Sebutannya itu, ditujukan kepada KASAD Dudung Abdurachman. “Jadi namanya jenderal santri, kalaupun sudah menjadi jenderal, tapi jiwanya santri. Selalu ingat dengan masjid,” katanya, Jumat (25/8).

Baca Juga:70 Persen Bacaleg Kabupaten Cirebon Lulusan SMANasDem Akui, Cirebon Bukan Kandang Anies Baswedan

Ia pun mengapresiasi pembangunan masjid yang luasnya sampai 1.800 M itu. Menurutnya, bangunannya megah. Besar dan indah. “Nanti rumah pak Jendral di surganya, besar dan indah. Insyaallah,” lanjutnya.

Membangun masjid ini lanjutnya merupakan pekerjaan nabi dan para wali. Sebagai pusat menyampaikan ajaran islam. Para leluhur kita, membangun masjid dengan pendekatan humanis. Sehingga mengena di masyarakat.

” Baik dari segi arsitekturnya, itu ngga aneh. Mereka orang hindu pada saat itu jadi mau masuk masjid. Karena melihat bangunan masjidnya ngga asing. Seperti disini, masjidnya dibangun dengan mengedepankan kearifan lokal,” terangnya.

Artinya membangun masjid pun bisa menjadi arena dakwah. Yang disampaikan dengan cara yang santun, sehingga cepat diterima masyarakat.

Mantan Ketua MUI Pusat ini mengharapkan, masjid yang telah diresmikan ini, kedepannya bisa menjadi pusat peradaban islam, sesuai dengan prinsip syariah. Membangun masjid, jangan sampai seperti membangun keranda.

“Membangunnya mau, tapi setelah jadi, ngga ada yang mau masuk. Oleh karenanya, makmurkanlah. Ramaikanlah. Bukan sebagai tempat ibadah saja. Tapi juga sebagai pusat pembangunan peradaban islam. Sehingga terciptanya peradaban islam,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Dr H Dudung Abdurachman SE MM menceritakan pengalamannya dimasa lalu, saat berziarah di Gunung Jati. Saat itu, masih menjadi Kapten.

Baca Juga:Lebih 1 Tahun Kejaksaan Tetapkan Penggondol Pajak Dana DesaPilihan Politik Luthfi, Gagal Lolos ke Parlemen, Pilkada Jadi Pilihan

“Ziarahnya kebetulan dihari Jumat. Pada saat salat jumat, masjidnya itu, tepat berada di kaki Gunung Sembung. Tidak ada masjid. Kemudian, saya bercita-cita, kalau saya jadi pimpinan TNI AD, saya akan bangunkan masjid. Rupanya tercapai,” katanya.

0 Komentar