CIREBON,RAKCER.ID – Letjen Kunto Arief Wibowo, lahir pada 15 Maret 1971, adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Ia merupakan putra dari mantan Wakil Presiden RI ke-6, Try Sutrisno, dan dikenal sebagai sosok penting dalam dunia militer Indonesia.
Baru-baru ini, keputusan mutasinya menjadi Staf Khusus KSAD dibatalkan, menimbulkan perhatian terkait faktor politik di balik keputusan tersebut.
Baca Juga:Meningkatnya Permintaan, Tren Terkini di Pasar Motor Bekas IndonesiaMenyongsong Era Hijau, Motor Listrik Terbaru yang Mengubah Wajah Transportasi
Simak Ulasan Lengkap Tentang Letjen Kunto Arief Wibowo
Latar Belakang Pendidikan dan Karir
Kunto Arief Wibowo menempuh pendidikan militer di Akademi Militer dan telah menjalani berbagai pelatihan serta pendidikan lanjutan di dalam dan luar negeri.
Ia memiliki pengalaman yang luas dalam berbagai posisi strategis di TNI, termasuk di bidang operasi dan intelijen.Peran dan Tanggung Jawab
Sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Kunto bertanggung jawab atas pengamanan dan pertahanan wilayah strategis di Indonesia.
Ia terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi militer serta koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah dan lembaga keamanan lainnya.Kontroversi dan Pembatalan Mutasi
Mutasi Kunto Arief Wibowo yang direncanakan menjadi Staf Khusus KSAD dibatalkan karena adanya tugas-tugas penting yang harus diselesaikannya.
Pembatalan ini juga menimbulkan spekulasi mengenai pengaruh politik, terutama terkait dengan dukungan ayahnya, Try Sutrisno, terhadap isu-isu politik terkini di Indonesia.
Pandangan dan Visi
Baca Juga:Dampak Harga BBM terhadap Penjualan MotorInovasi Teknologi pada Sepeda Motor Terbaru, Mendorong Performa dan Kenyamanan Berkendara
Kunto dikenal memiliki kemampuan futuristik dalam melihat arah politik bangsa, yang membuatnya menjadi sosok yang diperhitungkan dalam dinamika politik dan militer.
Ia berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional, serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui peran militernya. (*)