Anggap Erick Thohir Anggota Banser, Ditugasi Bangun Gedung PBNU

0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Rencana pembangunan ruang tambahan di Gedung PBNU sepertinya akan direalisasikan dalam waktu dekat. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Terpilih KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Kamis (6/1/2022).

Pertemuan Gus Yahya dan Erick Thohir salah satunya  membahas pembangunan ruang tambahan Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.

Pertemuan tersebut juga menjadi upaya Gus Yahya untuk melanjutkan kerja sama PBNU-BUMN yang telah dijalin sebelumnya bersama ketua umum sebelumnya, KH Said Aqil Siroj.

Baca Juga:Tren Adopsi Boneka Arwah, Kemenag: Jika Percaya Itu Perbuatan SyirikSebut Gibran-Kaesang Cocok Capres-Cawapres, Iwan Fals Kena Bully

Gus Yahya bahkan berseloroh, akan meminta Erick Thohir sebagai Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menindaklanjuti rencana pembangunan ruang tambahan PBNU itu.

“Sudah ada komunikasi dengan Pak Erick, dan insyaallah  segera kita wujudkan. Kita akan meminta atau menugaskan Pak Erick Thohir sebagai kader Banser untuk menindaklanjuti pembangunan ruang tambahan untuk PBNU ini,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Pembangunan ruang tambahan Gedung PBNU itu memang menjadi salah satu upaya Kementerian BUMN dalam program peningkatan kualitas fasilitas perkantoran. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick mengakui bahwa telah sering menjalin kerja sama bersama PBNU, sejak kepemimpinan KH Said Aqil Siroj, sehingga pembangunan gedung ini bukanlah menjadi hal pertama yang dilakukan.

“Kami dari Kementerian BUMN memang sudah sering bekerja sama dengan NU, baik peningkatan kualitas fasilitas seperti perkantoran atau universitas dan lain-lainnya,” kata Erick Thohir.

Ia juga tengah merancang program kedepan untuk menyasar pesantren-pesantren yang menjadi bagian dari NU. Erick menginginkan agar pesantren bisa menjadi mercusuar peradaban dan pembangunan di Indonesia.

“Juga Muslimpreneur ini yang menjadi bagian penting juga. Dan ini nanti kedepan kita akan duduk bersama kembali,” ungkap pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 itu. (ing)

0 Komentar