KASUS SEGEL KANTOR PDIP: Imron dan Gotas Bertemu, Akui Sama-sama Miskomunikasi

ISLAH. Kasus segel kantor PDIP akhirnya membuat jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon dengan H Tasiya Soemadi Al Gotas bertemu dan berusaha menyelesaikan masalahnya. FOTO: IST/RAKCER.ID
ISLAH. Kasus segel kantor PDIP akhirnya membuat jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Cirebon dengan H Tasiya Soemadi Al Gotas bertemu dan berusaha menyelesaikan masalahnya. FOTO: IST/RAKCER.ID
0 Komentar

RAKCER.ID – Kasus segel kantor PDIP Kabupaten Cirebon, kini memasuki babak baru. Pihak terkait sudah dipertemukan. Tasiya Soemadi Al Gotas sebagai pemilik lahan dan Drs H Imron MAg sebagai ketua DPC PDIP pun bertemu.

Hasilnya, semua sepakat, tanah yang digunakan sebagai sekretariat DPC PDIP yang masih atas nama istri mantan Wakil Bupati Cirebon, H Tasiya Soemadi Al Gotas, diubah menjadi atas nama partai.

Pemiliknya mendapatkan kompensasi. Isu yang beredar, nilai kompensasinya tembus di angka Rp1 miliar. Turun dari angka yang sebelumnya sempat dilontarkan Rp3 miliar, ketika akan dibeli partai.

Baca Juga:Golkar Soroti Jalan Rusak di Kabupaten Cirebon, Ini Ungkapan Satir Masyarakat yang Sudah KesalSIAP-SIAP HENGKANG! Jika Kantor DPC PDIP Kabupaten Cirebon Benar Milik Gotas

Menanggapi hal itu, Mantan Wakil Bupati Cirebon, H Tasiya Soemadi Al Gotas menegaskan, informasi tersebut tidaklah benar.

“Hoax. Bohong itu. Siapa yang bilang? Belum ada kompensasi apapun,” kata Gotas– sapaan untuknya, kemarin.

Ketika mau dipergunakan, Gotas pun mempersilakan. Itu semua setelah selesai dimusyawarahkan dengan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg. Pasca pertemuan pada Senin (5/6/2023) malam, Gotas dan Imron sama-sama mengakui ada miskomunikasi antara keduanya.

“Sudah bertemu Pak Imron, soal tanah kantor DPC tidak ada persoalan. Kita berdua sama-sama mengakui kurang komunikasi. Sehingga terjadi salah paham. Sekarang, semuanya sudah clear dan selesai,” tandas dia.

Pertemuannya dengan Imron disaksikan pengurus DPC dan kader senior partai. Semua duduk bersama dan bermusyawarah untuk kebaikan PDIP.

“Perlu saya tegaskan, Gotas tidak ada persoalan dengan pengurus DPC dan kader PDIP. Ini soal komitmen saja, antara H Imron dan Hj Wahyu Tjiptaningsih atau Bu Ayu, Wakil Bupati Cirebon,” paparnya.

“Sejak awal, soal tanah DPC adalah kewajiban Pak Imron dan Bu Ayu. Sekarang sudah clear dan selesai. Kita bersepakat lebih mengedepankan menjaga marwah partai,” lanjutnya.

Baca Juga:Sindiran Gotas Tak Ditanggapi Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Imron: Saya Kira Gurauan SajaAlasan Mantan Wabup Cirebon Segel Kantor PDIP Kabupaten Cirebon, Gotas: Saya Tidak Pernah Dapat Uang Sewa

Gotas mengakui mendapat arahan dan masukan dari Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono. Bahwa keutuhan dan kesolidan partai lebih penting diutamakan.

Sebagai sesama kader PDIP, lanjutnya, sebisa mungkin dihindari terjadinya konflik. Sebaliknya, ada tugas besar yang harus dicapai yakni memenangkan PDIP di Pemilu 2024.

“Pak Ono selalu bilang, PDIP harus bisa menang total. Kita capai kemenangan 3 kali pemilu. Untuk itu, semua kader partai harus bersatu, solid bergerak dan berjuang bersama. Arahan Pak Ono ini saya pegang betul,” ujar pria yang juga pernah menjabat ketua DPRD Kabupaten Cirebon selama dua periode ini.

0 Komentar