Kolaborasi Lintas Sektoral Efektif untuk Gerakan Pencegahan Kusta

kusta
SOSIALISASI. Kolaborasi beberapa sektor dinilai efektif untuk mencegah penyebaran penyakit kusta.
0 Komentar

RAKCER.ID – ‎Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2021 tentang Sistem Kesehatan Daerah, seharusnya ada gerakan dari tingkat pemkab, kecamatan dan pemerintah desa yang melibatkan PKK, kader posyandu, serta merangkul semua komunitas untuk bersama mengedukasi masyarakat dalam hal pencegahan kusta.

Demikian diungkapkan aktivis yang juga Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda. Dirinya mengatakan, selama ini dia aktif mengedukasi masyarakat di kalangan pelajar dan anak-anak namun kerap menemukan persoalan di bidang lainnya. Seperti bagaimana penanganan penyakit menular untuk fase pertama atau gejala awal.

“Memang konsen LPAI itu terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan anak. Akan tetapi karena saya cukup sering bertemu masyarakat, terkadang muncul pertanyaan dan keluhan soal lainnya termasuk soal penanganan penyakit menular seperti TB (Tuberculosis), kusta dan lain sebagainya. Jika ditarik benang merahnya kuncinya hanya satu, yakni berperilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Aris Prayuda, saat ditemui di sekretariat LPAI Majalengka, Sabtu 2 Desember 2023.

Baca Juga:Kisah Perjuangan Melawan Kusta dan Stigma untuk Kembali Pada KehidupanPeran Teknologi Dapat Memudahkan Deteksi Dini Gejala Awal Kusta

Aris menambahkan, lembaga atau organisasi non-pemerintah memang harus dilibatkan untuk mengedukasi masyarakat. Hal ini tentu saja demi tercapainya program-program pemerintah, yang belum tercover oleh para petugas medis di pusat layanan kesehatan masyarakat.

“Artinya, dalam hal teknis medis orang-orang kesehatan lah yang harus turun tangan. Namun dalam hal informasi dan edukasi tentu saja harus ada pihak lain, harus ada kalangan lain yang mengedukasi masyarakat yang bersentuhan langsung dengan warga. Nantinya setelah ada kasus baru misalnya, maka akan dilaporkan kepada ahlinya dalam hal ini Puskesmas dan dinas,” ungkapnya.

Aris menjelaskan, sepengetahuannya untuk pasien kusta atau penyakit menular lainnya seperti Tuberculosis memang harus ada penanganan yang serius. Tetapi gerak cepat penanganan ketika muncul gejala awal dan cepat diketahui, maka gerakan pencegahan sebelum penyakit itu benar-benar meluas dan parah bisa segera teratasi dengan baik dan benar. Karena penanganan awal akan menentukan kesuksesan pengobatan.

“Khusus untuk penanganan penyakit kusta yang masih diobati atau pasien TB, namun masih kategori gejala awal itu akan mudah ditangani, bilamana masyarakat betul-betul telah teredukasi,” ucapnya.

0 Komentar