Seharian 4 Anak Dikurung tanpa Makan, yang Paling Kecil Sering Nangis Kelaparan

Seharian 4 Anak Dikurung tanpa Makan, yang Paling Kecil Sering Nangis Kelaparan
DISELAMATKAN. KPAID Kabupaten Cirebon menyelamatkan empat orang anak yang ditelantarkan orang tuanya di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Seringkali ditinggal tanpa makanan.
0 Komentar

RAKYATCIREBON.ID – Empat orang anak diduga ditelantarkan orang tua di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, di rumah kontrakan yang mereka tempati. Bahkan seringkali saat ditinggal tanpa makanan.

Empat anak tersebut masing-masing berusia 6 bulan, 1,5 tahun, 4 tahun dan 5 tahun. Mereka setiap harinya dikunci di dalam rumah kontrakan yang berada di Kecamatan Pabuaran.

Tak sekadar dikunci, anak-anak yang semuanya masih balita itu, seringkali ditinggalkan tanpa makanan sama sekali. Akibatnya, dua dari 4 anak tersebut diduga mengalami busung lapar.

Baca Juga:IKA PMII Khawatir PBNU akan Didominasi Alumni HMIMemaafkan Mereka yang Ingkar Janji

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, Hj Fifi Sofiah yang mengunjungi keluarga tersebut mengaku sangat prihatin.

“Ibunya kebingungan tidak punya mata pencaharian. Mungkin stres, jadi pergi dari pagi sampai tengah malam cari makan. Anak-anaknya dikunci di dalam tanpa makanan,” kata Fifi, kepada radarcirebon.com, Kamis (13/1/2022).

Diungkapkan dia, ibu dari anak-anak tersebut sudah ditinggal oleh suaminya sejak anak keempat masih di dalam kandungan.

Sedangkan ibu dari anak-anak tersebut tidak punya mata pencahrian.

“Jadi ibunya ini suka pergi. Tapi saat mencari uang meninggalkan rumah, keempat anaknya ditinggal di rumah dan dikunci. Bahkan anak-anaknya ini tidak diberikan makan,” ungkap Fifi.

Akibatnya, kata dia, anak-anak tersebut sering kelaparan. Akhirnya kondisi keluarga ini diketahui setalah ada masyarakat yang mengadu.

KPAID yang mendapatkan laporan meninjau ke lokasi didampingi oleh Unit PPA Polresta Cirebon.

“Waktu saya datang kondisi empat anak tersebut sangat memprihatinkan. Yang sudah sudah lunglai, mau nangis saja sudah tidak bisa,” ungkapnya.

Baca Juga:Warga Majalengka Terpapar Omicron?PGRI Minta Pemerintah Buka Lagi Formasi Guru PNS

Saat ini, kata Fifi, keempat anak tersebut dibawa ke rumah aman bersama ibunya. Setidaknya, untuk jangka pendek ini mereka mendapatkan pemulihan.

“Di sana untuk makan saja kan susah, jadi lebih baik dibawa ke rumah aman dulu,” katanya.

Fifi dalam kesempatan itu sempat menanyai anak tertua yang berusia 5 tahun. Lantaran tidak ada makanan, seringkali adiknya yang masih bayi dan berusia 1,5 tahun menangis kelaparan.

Biasanya, kedua anak paling kecil itu hanya diberi air putih dan gula untuk sekadar menahan lapar.

0 Komentar