Sejarah dan Makna Ketupat: Makanan Khas Lebaran yang Selalu Disajikan Saat Idul Fitri  

Sejarah dan Makna Ketupat: Makanan Khas Lebaran yang Selalu Disajikan Saat Idul Fitri
Makanan khas Lebaran ini menyimpan sejarah dan makna mendalam yang diwariskan turun-temurun. Foto: Pinterest/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Ketupat dengan bentuknya yang unik dan anyaman cantik dari daun kelapa muda tak hanya menggugah selera saat disantap dengan ketupat sayur. Ternyata, makanan khas Lebaran ini menyimpan sejarah dan makna mendalam yang diwariskan turun-temurun. 

Ada beberapa teori terkait asal usul ketupat, salah satu yang populer adalah kaitannya dengan penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga di tanah Jawa. 

Konon, Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai media dakwah. Kata “kupat” sendiri diyakini berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” yang artinya mengakui kesalahan. 

Baca Juga:Filosofi Dibalik Bentuk Ketupat Lebaran: Simbol Persatuan dan KeutuhanResep Opor Ayam yang Lezat dan Mudah Dibuat, Cocok untuk Hidangan Lebaran Bersama Keluarga

Bentuk ketupat yang teranyam rapi melambangkan persatuan dan kerukunan umat Muslim setelah sebulan berpuasa dan saling memaafkan di Hari Raya Idul Fitri.

Teori lain menyebutkan bahwa anyaman ketupat terinspirasi dari tradisi masyarakat Nusantara yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Masyarakat kuno menggunakan anyaman dari daun untuk membungkus makanan agar mudah dibawa dan tahan lama. Penggunaan daun kelapa muda yang berwarna putih bersih pada ketupat mungkin melambangkan kesucian hati setelah menjalankan ibadah puasa.

Bentuk ketupat yang memiliki empat sisi tak luput dari tafsir filosofis. Ada yang memaknai keempat sisinya sebagai representasi dari empat penjuru mata angin, “kiblat papat limo pancer” dalam bahasa Jawa. Ini melambangkan bahwa manusia harus senantiasa ingat kepada Tuhan dimanapun berada.

Empat sisi ketupat juga diartikan sebagai empat laku yang harus dijalani umat Muslim yaitu luberan (melimpah ruah dan memberi sedekah), leburan (meleburkan dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar), dan laburan (menyucikan diri).

Selain itu, anyaman ketupat yang rapat dan kokoh dimaknai sebagai persatuan dan kesatuan umat Islam. Proses pembuatan ketupat yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran juga bisa menjadi sebuah pelajaran tentang pentingnya keikhlasan dalam beribadah.

Ketupat terlepas dari asal usulnya yang pasti, telah melekat erat dengan tradisi Lebaran di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. 

Baca Juga:Rekomendasi 5 Kue Kering Lebaran yang Paling Dicari, Cocok untuk Hampers!Ramalan Zodiak 5 April 2024: Taurus Mendapat Rezeki Nomplok, Aries dan Leo Harus Waspada!

Menjelang Lebaran, kita bisa melihat kentalnya suasana gotong royong saat masyarakat saling membantu membuat ketupat. Ketupat kemudian dihidangkan bersama opor atau sayur lainnya dan disantap bersama keluarga serta sanak saudara.

0 Komentar