Siaga 1 Banjir, Warga Kampung Jombol Dawuan Tetap Waspada

siaga 1 banjir
WASPADA. Warga Jombol Desa Dawuan Kecamatan Dawuan siaga 1 banjir, karena hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut Minggu (15/1) sekitar pukul 17.30 WIB. rakcer.id/pai supardi
0 Komentar

RAKCER.ID – Warga Kampung Jombol Desa Dawuan Kecamatan Dawuan siaga 1 banjir, menyusul hujan deras selama tiga jam lebih yang mengguyur Minggu 15 Januari 2023 sekitar pukul 17.30 WIB.
Sejumlah pemukiman di kampung itu terendam banjir setinggi hampir 50 cm, yang membuat warga menyatakan siaga 1 banjir.
Hujan yang turun sejak sore sekitar pukul 15.00 WIB hingga malam itu menyebabkan meluapnya aliran sungai di kampung tersebut.
Intensitas hujan ditambah kondisi sungai yang banyak dipenuhi sampah, menyebabkan sungai tidak mampu menampung debit air sehingga tumpah ke areal pemukiman warga.
Ririn (34) salah seorang warga mengatakan, saat itu wilayahnya memang diguyur hujan cukup lebat dan cukup lama. Awalnya air hujan masih bisa ditampung di sekitar sungai dan selokan di kampung tersebut.
Namun semakin lama air terus naik hingga masuk ke pemukiman warga, bahkan ada beberapa bagian yang ketinggianya mencapai lutut orang dewasa.
“Memang hujannya cukup deras dan lama mas, sehingga air hujan yang ada di sungai maupun selokan naik dan tumpah ke area pemukiman warga,” ucapnya.
Kusnadi, warga lainnya menambahkan, saat ini banjir memang sudah surut dan warga sudah mulai membersihkan teras rumah dan beberapa perabotan rumah yang kotor akibat terendam banjir.
Namun demikian, warga masih tetap waspada dan siaga 1, terutama jika terjadi hujan besar.
“Kami masih tetap waspada mas, terutama saat hujan besar sebab tidak menutup kemungkinan banjir bisa datang kembali,” ucap Kusnadi.
Selain kampung Jombol di Dawuan yang terkena banjir, gedung milik PWI Kabupaten Majalengka juga sempat terendam banjir. Meski hanya masuk ke bagian teras luar gedung PWI tersebut.
Mumuh, staf PWI Majalengka menjelaskan, jika luapan air hujan yang datang dari sekitar jalan Gerakan Koperasi Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka tersebut cukup deras.
Sementara posisi dan bangunan gedung PWI lebih rendah dari posisi jalan, sehingga air langsung masuk ke pekarangan hingga teras gedung tersebut.
“Sebenarnya sih sudah diberi tanggul, namun air yang datang cukup besar. Solusinya harus ditanggul lebih tinggi lagi, agar saat hujan air yang meluap di sekitar jalan dan selokan tidak tumpah ke area pelataran kantor PWI,” pungkasnya. *

0 Komentar