RAKYATCIREBON.ID–Peningkatan debit air mengkhawatirkan terjadi di aliran Sungai Cipanas yang melintasi sebagian desa di wilayah Kecamatan Terisi mulai Senin (10/1) malam.
Sedikitnya ada empat titik kritis pada tanggul di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) tersebut yang dipantau intens karena berpotensi menimbulkan bencana.
Terhadap kondisi itu, Pemerintah Kecamatan Terisi melakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana banjir. Juga mengajak masyarakat agar waspada dan mengamankan barang-barang berharga.
Baca Juga:PKB Diingatkan Tidak Besar KepalaKPI Bantu Lulusan Program Pelatihan Las
Dijelaskan, Camat Terisi, Endhy Yohendi, kondisi sementara meningkatnya debit air di Sungai Cipanas masih terpantau aman. Namun luapan air sudah mengaliri jalan raya Jangga-Cikawung.
Sehingga masyarakat diminta untuk bersama-sama melakukan pemantauan, terlebih lagi masih terjadi hujan dengan intensitas sedang yang berpotensi menambah debit air.
“Kondisi masih aman, genangan air masih sekitar DAS Cipanas. Untuk Desa Jatimulya, genangan air sampai tepi jalan raya Jangga-Cikawung, karena kondisi lahan sawah dan kebun yang posisinya lebih rendah,” terangnya.
Sementara itu, luapan air dari sungai yang sama di Desa Rajasinga sudah hampir masuk ke rumah warga. Bahkan hewan ternak sudah dikeluarkan dari kandang-kandangnya, baik unggas maupun kambing.
“Untuk kuwu dan pamong desa harus siaga di lokasi 4 titik tanggul-tanggul kritis. Semuanya harus siaga untuk mengantisipasi terjadinya banjir,” kata dia.
Endhy berharap, potensi terjadinya bencana banjir dapat diminimalisir dengan langkah-langkah yang dilakukan bersama pemerintah desa dan masyarakat. Diharapkan pula, curah hujan di wilayah tugasnya itu tidak diperparah dengan intensitas hujan di daerah hulu Sungai Cipanas.
“Saat ini di wilayah Terisi curah hujannya sedang, tidak terlalu tinggi. Mudah-mudahan di hulu tidak hujan terus, sehingga luapan sungai bisa secepatnya surut,” tandasnya. (tar)