Belakangan Viral Tentang Penyakit ADHD, Mari Ketahui Lebih Jauh Ciri-Ciri dan Apa Penyebabnya

ADHD
Ilustrasi Seseorang yang Terkena Penyakit ADHD. Foto: Freepik
0 Komentar

RAKCER.ID – ADHD adalah gangguan yang memiliki berbagai penyebab. Namun, pada dasarnya faktor penyebab kondisi ini adalah genetik dan lingkungan. ADHD sendiri merupakan singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder, adalah gangguan neurobiologis yang umum terjadi pada anak-anak dan sering berlanjut hingga remaja dan dewasa.

Gangguan ini ditandai dengan masalah pengaturan perhatian, hiperaktif, dan impulsif yang lebih tinggi daripada individu tanpa ADHD. Mari kita lihat lebih dekat penyakit ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sehari-hari seseorang.

Gejala seseorang yang terkena penyakit ini cenderung mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian tinggi, sering terlihat tidak mendengarkan ketika orang lain sedang berbicara, dan kesulitan mengikuti instruksi.

Baca Juga:Sejarah Klub Al Ittihad, Klub Barunya Karim Benzema Tahun 2023, Pantas Saja Mau BergabungSangat Mudah dan Simpel ! Syarat dan Tata Cara Lengkap Mendaftar InDriver Mobil Tahun 2023

Mereka juga dapat mengalami kesulitan mengatur waktu dan tugas, dan sering kehilangan atau melupakan hal-hal penting.

Hiperaktivitas juga umum terjadi, dimana anak dengan penyakit ini  tampak gelisah, sering bergerak tanpa henti, dan sulit untuk diam. Mereka juga cenderung impulsif, membuat keputusan tanpa pemikiran yang tepat dan sulit menunda kepuasan.

Penyebab pasti ADHD tidak diketahui, tetapi genetika, perubahan kimiawi di otak, dan faktor lingkungan diyakini berperan. Studi menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki ketidakseimbangan neurotransmiter seperti dopamin dan norepinefrin, yang berperan dalam pengaturan perhatian, impulsif, dan motivasi.

Faktor lingkungan seperti paparan zat beracun, kelahiran prematur, dan kekerasan keluarga juga dapat mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Penting untuk diingat bahwa ADHD bukanlah hasil dari pola asuh yang buruk atau kurangnya disiplin. Ini adalah gangguan kompleks dengan akar neurobiologis yang kuat.

Diagnosis penyakt ini biasanya dibuat oleh profesional kesehatan terlatih, seperti psikiater atau psikolog, berdasarkan pengamatan perilaku yang berkelanjutan dan menggunakan kriteria yang ditetapkan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).

Bagi individu yang hidup dengan penyakit ini, kehidupan sehari-hari dapat menjadi tantangan. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan tugas rutin, mengatur waktu secara efektif, atau mempertahankan hubungan sosial yang stabil.

Namun, dengan perawatan yang tepat, termasuk pendekatan multidisiplin yang melibatkan pendidikan, terapi perilaku, dan terkadang pengobatan, individu dengan ADHD dapat belajar mengelola gejalanya dan mencapai potensi penuhnya.

0 Komentar