Gerhana Matahari Hibrida, Berikut Penjelasannya

gerhana matahari hibrida
penjelasan gerhana matahari hibrida yang akan terjadi di Indonesia. Foto: Pinterest
0 Komentar

RAKCER.ID –Pada tahun ini masyarakat Indonesia akan menyaksikan gerhana matahari hibrida yang sangat langka.

Pada tanggal 20 April 2023, akan terjadi gerhana matahari hibrida yang melibatkan tiga area bayangan bulan, yaitu umbra, penumbra, dan antumbra.

Fenomena ini terjadi ketika Bumi bergerak melalui area di mana umbra Bulan bertemu dengan antumbranya.

Baca Juga:9 Tips Rumah Aman Saat Mudik Idul Fitri 20238 Tips Mudik Idul Fitri 2023 Dengan Kendaraan Umum

Berikut Penjelasan Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana Matahari sendiri adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, menghalangi seluruh atau sebagian cahaya Matahari untuk mencapai Bumi. Ada tiga jenis gerhana matahari yaitu total, parsial, dan annular.

Pada gerhana matahari total, Bulan menutupi Matahari sepenuhnya, dan hanya atmosfer terluar Matahari yang terlihat seperti kulit tipis. Pada Gerhana Matahari Sebagian, Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, dan sebagian cahaya Matahari masih terlihat. Pada Gerhana Matahari Annular, Bulan tampak lebih kecil dari

Matahari, dan cincin cahaya Matahari terlihat mengelilingi Bulan.Gerhana Matahari Hibrida merupakan fenomena langka yang terlihat seperti gerhana matahari annular atau gerhana matahari total tergantung lokasi dari mana ia diamati.

Gerhana Matahari Hibrida tersebut akan terjadi pada Kamis tanggal 20 April 2023. Gerhana Matahari Hibrida terjadi saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada tepat segaris sehingga menyebabkan peristiwa piringan Bulan terlihat lebih kecil daripada piringan Matahari di beberapa daerah, sementara di daerah lain piringan Bulan terlihat sama besar dengan piringan Matahari.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya dua jenis gerhana matahari di waktu yang sama, yaitu gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.

Di Indonesia, beberapa gerhana matahari pernah terjadi, yaitu Gerhana Matahari Total pada tahun 1983, Gerhana Matahari Cincin pada tahun 2019, dan Gerhana Matahari Total pada tahun 2016.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peristiwa gerhana matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.

Baca Juga:3 Bekal Makanan Saat Mudik Lebaran Idul Fitri 20238 Tips Pemeriksaan Mobil Sebelum Mudik Idul Fitri 2023

Saat terjadi gerhana matahari tersebut, di beberapa tempat terlihat seperti gerhana matahari cincin, di mana Matahari tampak gelap di tengah dan terang di pinggirnya, sementara di tempat lain terlihat seperti gerhana matahari total, di mana Matahari terlihat tertutupi oleh Bulan secara keseluruhan.

0 Komentar