Pemdes Babakan Losari Cirebon Realisasikan Dana Desa, Ada BLT sampai Rabat Beton

PEMBANGUNAN SALURAN. Kuwu Desa Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Tarsono menunjukan kegiatan dana desa untuk saluran pembuangan air limbah (SEPAL). FOTO: HERMAWAN/RAKYAT CIREBON
PEMBANGUNAN SALURAN. Kuwu Desa Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Tarsono menunjukan kegiatan dana desa untuk saluran pembuangan air limbah (SEPAL). FOTO: HERMAWAN/RAKYAT CIREBON
0 Komentar

RAKCER.ID – Pemerintah Desa (Pemdes) Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, merealisasikan Dana Desa (DD) termin pertama, dengan menggelar berbagai kegiatan pembangunan.

Penyaluran dana desa salah satunya untuk pembangunan Tanggul Penahan Tanah (TPT) sepanjang 73 meter dan tinggi 70 cm di Saluran Pembuangan Air Limbah (Spal) yang berada di Blok Kliwon, Senin (15/5/2023).

Kuwu Babakan Losari, Tarsono mengutarakan, dengan direalisasikannya dana desa termin pertama, pihaknya langsung melakukan pembangunan seperti rabat beton maupun TPT, serta penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Baca Juga:Temui Warga Pangarengan, Kabupaten Cirebon, Herman Khaeron Tekankan Pentingnya 4 Pilar KebangsaanIwan Bule Maju di Pilkada Jawa Barat Tahun 2024, Prabowo: Pantas Tidak Beliau Jadi Gubernur?

Dijelaskannya, pelaksanaan rabat beton jalan lingkungan digelar di tiap blok dengan kisaran 200 hingga 500 meter.
Sementara, lanjut pria yang akrab disapa Sentot, untuk pembangunan TPT, total pembangunannya sendiri sekitar 350 meter dengan tinggi 70 cm yang tersebar di beberapa titik lokasi.

“Untuk anggaran yang dikucurkan dalam pembangunan rabat beton sekitar Rp170 juta. Adapun untuk TPT Pemdes mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 juta,” ujarnya.

Dirinya pun mengatakan, selain sektor infrastruktur, pihaknya dalam merealisasikan DD juga menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang berhak menerima program tersebut.

Saat ini dikatakan Sentot, Pemdes Babakan Losari mulai bergeliat untuk melakukan percepatan pembangunan di berbagai sektor, setelah banyak pembangunan yang tertunda pasca adanya pandemi Covid-19.

Meskipun diakuinya masih banyak sarana infrastruktur belum tersentuh perbaikan seperti Jalan Usaha Tani (JUT) jalan lingkungan maupun TPT dan saluran yang tersebar di beberapa lokasi.

Dijelaskannya, untuk jalan lingkungan sendiri, setidaknya ada sepanjang 1,5 km yang tersebar di beberapa dusun. Begitu pun halnya dengan JUT.

Untuk itu, pihaknya tetap akan memaksimalkan pembangunan di tahun sekarang 2023.

“Untuk JUT kita bisa alokasikan dari ketahanan pangan. Dan untuk sektor lainnya menggunakan anggaran yang ada,” pungkas dia. (*)

0 Komentar