Permainan Latto-latto Dianggap Berbahaya

permainan latto latto
ANTISIPASI. Kabid Pembinaan SD Disdikbud Indramayu, Baman menyebut akan melarang siswa membawa permainan latto-latto ke sekolah. Foto: Tardiarto Azza/Rakyat Cirebon
0 Komentar

INDRAMAYU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu memastikan secepatnya mengeluarkan surat edaran terkait permainan Latto-latto. Hal ini merupakan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan, tidak terkecuali mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SD pada Disdikbud Kabupaten Indramayu, Baman SPd SD, Rabu (11/1/2023). Diakuinya permainan Latto-latto sangat digemari di kalangan anak-anak, namun bahaya dan dampak lainnya tetap harus diwaspadai.
Di tiga hari pertama masuk sekolah pasca libur semester ganjil ini, pihaknya memang belum menerima laporan maupun informasi adanya siswa-siswi SD yang mengalami kecelakaan akibat permainan Latto-latto. “Belum ada laporan, tapi kita akan ambil langkah terbaik,” kata dia.

Surat Edaran Tentang Permainan Latto latto

Ia memastikan, dalam waktu secepatnya akan dikeluarkan surat edaran agar tidak terjadi dampak negatif dari permainan Latto latto. “Mudah-mudahan pada pekan ini surat edarannya sudah dikeluarkan,” ujarnya. Diakuinya, di tiga hari terakhir masuk sekolah pasca libur tidak sedikit pihak sekolah yang mendapati siswa-siswinya membawa alat permainan Latto-latto. Namun ada juga sekolah yang di hari pertama masuk langsung melakukan tindakan dengan merazia dan menyitanya.
“Hasilnya banyak, ratusan. Kebanyakan di desa-desa. Makanya segera akan kita keluarkan surat edarannya untuk pelarangan membawa permainan Latto-latto ke sekolah,” ungkapnya. Menurutnya, selain dapat membahayakan karena tidak bisa menggunakannya, juga berpotensi mengganggu KBM.
Sehingga upaya pencegahan dinilai penting dilakukan untuk kepentingan pendidikan.Tidak dipungkirinya, ia juga bisa memainkan permainan Latto-latto. “Ya bisa (main Latto-latto, red), kan pernah mengalami masa kecil dengan beragam permainan tradisional,” tukasnya. (tar)

0 Komentar