CIREBON, RAKCER.ID – RW 09 Kesunean Selatan Kelurahan Kasepuhan menjadi perwakilan Kota Cirebon pada Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) 2024 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Proses asesmen dilakukan dua sesi, Senin (9/12). Sesi pertama ialah asesmen administrasi dan pemaparan program yang telah dilakukan oleh perempuan di RW 09 Kesunean Selatan Kelurahan Kasepuhan. Tempatnya di Kantor Camat Lemahwungkuk.
Hadir dalam kesempatan itu hadir Pj Sekda Kota Cirebon, Dr H Iing Daiman MAP kemudian pejabat dari DP3APPKB, Dinas Kesehatan, DPRKP, Dinsos, Satpol PP, Dishub, Camat beserta Lurah dan pengurus PKK serta para kader dari Kesunean Selatan.
Baca Juga:Pilkada Kota Cirebon 2024 Tanpa Gugatan tapi Bawaslu Kota Cirebon Banyak Terima LaporanSelama Januari-November 2024, 177 Kejadian Kebakaran Menyelimuti Kota Cirebon
Sesi kedua ialah peninjauan lapangan oleh tim dari Tim Evaluasi P2WKSS 2024 dengan mengunjungi Baperkam dan hutan mangrove yang ada di Kesunean Selatan. Mereka melihat langsung progres yang telah dilakukan sebagai hasil pembinaan pada program tersebut.
P2WKSS bertujuan untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera dengan mengintegrasikan sektor kesehatan, pendidikan, ekonomi. Terdapat beberapa hal yang menjadi tujuan utama pada P2WKSS ini.
Di antaranya, mulai dari peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.
Ketua RW 09 Kesunean Selatan, Pepep Nurhadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan sebelum waktu penilaian tiba. Yakni pemberdayaan perempuan melalui Bank Sampah Mekar Berseri. Bank sampah ini mengolah limbah bungkus miniman saset menjadi kerajinan.
Kemudian kebun bibit yang dikelola kelompok wanita tani. Melalui kebun ini para perempuan difasilitasi mampu memproduksi tanaman pangan melalui pemanfaatan lahan tidur. Di samping, adapula pendampingan UMKM dengan produk kue dan jajanan tradisional.
Selain itu ada pula pelestarian hutan mangrove. Selain menjaga ekosistem pesisir, fungsi hutan ini juga mencegah erosi. Tak cuma itu, daun dari tanaman mangrove dimanfaatkan oleh para perempuan di Kesunean Selatan membuat batik dengan teknik ecoprint.
Selain itu, Kesunean Selatan juga membina rumah jompo bagi 13 jiwa tuna wisma yang hidup sebatangkara. Mereka dihidupi.