RAKCER.ID – Mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, Diskopdagperin Kuningan distribusikan 240 karton Minyakita yang disebar ke 20 toko pengecer di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan.
Minyakita yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 2022 mendadak langka di pasaran. Kelangkaan minyakita ini sudah terjadi selama dua bulan.
Kabid Perdagangan Diskopdagperin Kabupaten Kuningan Asep Tomi, mengatakan, kelangkaan Minyakita diduga karena praktik oligopoli dari para pelaku usaha.
Para pembeli Minyakita untuk saat ini hanya diperbolehkan membeli maksimal dua liter Minyakita per hari.
“Hari ini yang didistribusikan 240 karton yang disebar ke 20 toko pengecer, dan konsumen hanya boleh membeli maksimal dua liter Minyakita perharinya,” kata Asep saat meninjau distribusi Minyakita di Pasar Kepuh.
Kelangkaan Minyakita menurut Asep sudah terjadi sejak pergantian tahun 2023. “Kelangkaan minyakita ini sudah terjadi sejak awal tahun, sekitar dua bulan,” lanjutnya.
“Untuk faktor kelangkaan ini kita tidak tahu, tapi kita menduga mungkin ada indikasi praktik oligopoli,” paparnya.
Untuk menghindari permainan di kalangan agen yang menyebabkan langkanya Minyakita di pasaran, Kementerian Perdagangan melakukan program khusus yakni mendistribusikan Minyakita langsung ke pengecer melalui pasar pantau.
“Ini program pendistribusian khusus dari Kemendag, setiap wilayah ada pasar pantau, kebetulan di Kuningan ini ada di Pasar Kepuh. Sehingga pendistribusiannya ini langsung ke pengecer bukan ke dsitributor atau agen,” katanya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Idul Fitri, Diskopdagperin Kabupaten Kuningan akan mendistribusikan 450 ribu ton minyak goreng yang disebar di sejumlah wilayah di Kuningan, Jawa Barat.
“Untuk Ramadan dan Lebaran stok minyak aman, nanti ada program khusus, kita menyediakan 450 ribu ton minyak,” tuturnya. *
Diskopdagperin Kuningan Salurkan 240 Karton Minyakita, Siapkan 450 Ribu Ton Minyak Goreng untuk Ramadan
