Shelter PKL Aktif saat Hari Jadi Kabupaten Cirebon

shelter pkl
TUNGGU WAKTU. Shelter PKL di Kecamatan Sumber akan diaktifkan saat Hari Jadi Kabupaten Cirebon. Foto : Zezen Zainudin Ali/Rakyat Cirebon
0 Komentar

 
RAKCER.ID – Pemerintah Kabupaten Cirebon telah membangun Shelter Pedagang Kaki Lima/PKL tahun lalu. Hanya saja, hingga saat ini, shelter tersebut belum ditempati karena adanya berbagai faktor.
Salah satu alasan Shelter PKL ini belum diaktifkan, menunggu hari jadi (Harjad) Kabupaten Cirebon. “Rencana launching nanti pada saat ultah Kabupaten Cirebon,” kata Pengawas Perdagangan-Sub Kordinator Pelaku Distribusi Perdagangan, Disperdagin Kabupaten Cirebon, Yulia Sri Hastuti.
Tapi, rupanya rencana itu dinilai terlalu lama. Makanya ada rencana kedua. Akan dilakukan uji coba terlebih dulu. Waktunya sebelum HUT Kabupaten Cirebon. “Rencana kita akan ujicobakan bulan depan,” katanya.
Hanya saja, sampai saat ini belum ada data riil, siapa-siapa yang akan menempatinya. Datanya masih terus dikaji. Diverifikasi. Kendati demikian, shelter itu, diperuntukan bagi PKL yang selama ini berjualan di kawasan lampu merah Taman PKK sampai kantor kelurahan Sumber.
Jumlahnya ada sebanyak 35 PKL. Sesuai dengan bangunan yang telah tersedia. Prioritas Disperdagin, shelter yang telah terbangun itu, diperuntukan bagi para PKL yang khusus menjual makanan minuman siap saji. Itulah mengapa, shelter yang telah dibangun itu, ukurannya relatif kecil.
“Kita sedang mendata, yang kira-kira menjadi prioritas kami PKL siap saji,” katanya.
Menurutnya, shelter ini, baru tahap awal. Nantinya akan ada pembangunan untuk shelter tahap kedua. Ukurannya jauh lebih besar. Bahkan, digambarkan Yulia, seperti Benua Copy, di Yogyakarta. Lokasinya, masih dikawasan itu. “Itu tahap awal. Nanti kita akan buat lagi. Yang lebih besar. Seperti benua copy di Jogja. Tempatnya masih dikawasan itu.
Disana, rencananya akan berdiri bangunan permanen lainnya. Seperti panggung untuk live musik kemudian kantor pengelola. Serta centra kuliner. “Ditengah-tengahnya akan kita buatkan center kuliner. Lebih besar. Jadi aktivitasnya bisa lebih leluasa. Bisa masak disitu, bisa cuci piringnya juga disitu. Itu bedanya” katanya.
Adapun untuk rencana tahap kedua itu, Disperdagin menargetkan bisa menampung kurang lebih sekitar 40 PKL lagi. Prioritasnya bagi mereka PKL sungguhan. Bukan jadi-jadian. “Prioritas kita kepada PKL yang apabila dia tidak dagang hari itu, dia ngga makan. Kemudian domisilinya di Sumber serta tergabung dalam komunitas PKL Sumber,” imbuhnya.

0 Komentar