CIREBON, RAKCER.ID – Biaya kuliah yang terus meroket setiap tahun memang bikin deg-degan, apalagi buat orang tua dengan gaji di bawah Rp5 juta. Tapi tenang, mimpi menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi tetap bisa diwujudkan dengan strategi finansial yang cerdas dan terencana.
Menurut data Universitas Muhammadiyah Surabaya, inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 15–20% per tahun. Tak heran jika banyak keluarga mulai khawatir dengan masa depan pendidikan anaknya. Ditambah lagi, data BPS tahun 2022 mencatat angka putus sekolah di jenjang SMA mencapai 1,38%, tertinggi dibandingkan jenjang lainnya.
Namun, semua itu bukan alasan untuk menyerah. Arin Setyowati, Dosen Perbankan Syariah dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, membagikan beberapa strategi realistis untuk menyiapkan dana kuliah anak, bahkan jika penghasilan bulanan masih di bawah Rp5 juta.
1. Riset Biaya Kuliah Sejak Dini
Baca Juga:Welcoming KOPRI’s Administrators, Forum Konsolidatif KOPRI Ini Bukan Main!Capek Seharian? Coba 7 Tips Bikin Kamar Tidur Jadi Zona Healing Beneran
Langkah pertama cari tahu dulu biaya kuliah di berbagai universitas dan program studi. Ini penting untuk membentuk gambaran realistis soal jumlah dana yang harus disiapkan. Dengan data ini, kamu bisa memperkirakan kebutuhan masa depan berdasarkan proyeksi inflasi pendidikan.
2. Hitung dan Rancang Dana Kuliah
Misalnya, jika biaya kuliah saat ini sekitar Rp100 juta, dan inflasi diasumsikan 3% per tahun, maka dalam 17 tahun ke depan dana yang dibutuhkan bisa menyentuh angka Rp165 juta. Artinya, kamu perlu menabung sekitar Rp880 ribu per bulan angka yang masih bisa dikejar dengan disiplin.
3. Sisihkan Dana Khusus dari Gaji Bulanan
Sisihkan minimal 10–20% dari penghasilan bulanan untuk pos pendidikan. Kalau gaji Rp5 juta, berarti Rp500 ribu–Rp1 juta dialokasikan rutin untuk tabungan kuliah anak. Tentu, ini harus diiringi dengan evaluasi pengeluaran lain agar tetap seimbang.
4. Investasikan di Tempat yang Tepat
Daripada cuma menabung, pertimbangkan juga untuk berinvestasi. Pilih produk investasi yang rendah risiko seperti reksadana pasar uang atau pendapatan tetap. Selain potensi imbal hasil yang lebih tinggi, investasi bisa melawan inflasi biaya pendidikan. Jangan lupa, pastikan produknya diawasi OJK, ya!
5. Siapkan Proteksi Keuangan
Tak kalah penting, lindungi dana pendidikan dengan asuransi. Risiko hidup seperti sakit parah atau kehilangan pencari nafkah utama bisa menghancurkan rencana keuangan yang sudah disusun bertahun-tahun. Asuransi jiwa atau asuransi pendidikan bisa jadi solusi preventif.